Senin, 16 Juli 2012

Ilmuwan Muslim Inspiratif Di Bidang Kedokteran Dan Pengobatan

Dengan menukir ke masa keemasan Islam pada masa yang silam, sejenak tentu kita bangga mengetahui bahwa segala macam ilmu yang ada pada kita saat sekarang ini adalah berkat jasa-jasa ilmuwan muslim dunia yang sudah hampir seribu tahun yang lalu, ketika umat muslim adalah pembawa obor pengetahuan pada zaman kegelapan. Mereka menciptakan peradaban Islam, didorong oleh penelitian dan penemuan ilmiah, yang membuat bagian dunia lainnya iri selama berabad-abad.
Begitu banyak ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu terlahir pada masa tersebut. Namun kali ini, penulis akan membahas ilmuwan yang berjasa dalam bidang kedokteran dan pengobatan. Berikut diantaranya :


Thabit Bin Qurrah
Thabit bin Qurrah merupakan seorang ilmuwan besar Arab dalam bidang matematik, astronomi, dan pengobatan yang mengungguli semua doktor pada zamannya. Beliau juga tergolong sebagai salah seorang daripada penterjemah terkemuka yang memikul tanggungjawab ‘mengalihkan’ berbagai bidang ilmu dari bahasa Latin ke dalam bahasa Arab. Nama beliau adalah Abu al-Hasan Thabit bin Qurrah bin Marwan al-Sabi al-Harrani. Beliau dilahirkan di Harran, suatu tempat yang terletak di antara sungai Dajlah dan Furat di Mesopotamia (Turki moden sekarang) pada tahun 221 H (836 M), dari keluarga Ash-Shaibah. Meskipun karya dan penemuan Thabit paling banyak dalam ilmu astronomi dan matematik, namun beliau terkenal sebagai doktor dan ahli falsafah pada zamannya. Ini merupakan hal yang lumrah, kerana masyarakat biasanya selalu mencari doktor yang ‘hebat’ untuk membantu menyembuhkan penyakit mereka. Manakala gelaran yang disandangnya sebagai salah seorang ahli falsafah yang hebat disebebkan beliau memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan dikurniai otak yang cerdas. Thabit bin Qurrah meninggal dunia pada 18 Februari 901 M.

Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi atau dikenali sebagai Rhazes di dunia barat, merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 – 930. Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serbabisa dan dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam. Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925. Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq di Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah rumah sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari di Baghdad. Sebagai seorang dokter utama di rumah sakit di Baghdad, ar-Razi merupakan orang pertama yang membuat penjelasan seputar penyakit cacar. Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemukan penyakit “alergi asma”, dan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi. Pada salah satu tulisannya, dia menjelaskan timbulnya penyakit rhintis setelah mencium bunga mawar pada musim panas. Razi juga merupakan ilmuwan pertama yang menjelaskan demam sebagai mekanisme tubuh untuk melindungi diri. Pada bidang farmasi, ar-Razi juga berkontribusi membuat peralatan seperti tabung, spatula dan mortar. Ar-razi juga mengembangkan obat-obatan yang berasal dari merkuri.

Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham atau Ibnu Haitham (Basra,965 – Kairo 1039), dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop. Bidang lain yang dikuasainya adalah Fisika, Optik, dan Matematika. Sekitar tahun 1000 Ibn al-Haitham membuktikan bahwa manusia melihat sesuatu oleh cahaya terpantul dari benda-benda dan memasuki mata, menepis teori Euclid dan Ptolemy’s yang sebelumnya mereka menyatakan bahwa cahaya itu dipancarkan dari mata itu sendiri. Fisikawan muslim besar ini juga menemukan fenomena kamera obscura, yang menjelaskan bagaimana mata melihat gambar tegak karena sambungan antara saraf optik dan otak.

Abu Musa Jabir Bin Hayyan / Jabir Ibnu Hayyan
Orang-orang Eropa menamakannya Gebert, ia hidup antara tahun 721-815 M. Dia adalah seorang tokoh Islam yang mempelajari dan mengembangkan dunia Islam yang pertama. Ilmu tersebut kemudian berkembang dan kita mengenal sebagai ilmu kimia. Bidang keahliannya, (dimana dia mengadakan peneltian) adalah bidang : Logika, Filosofi, Kedokteran, Fisika, Mekanika, dan sebagainya.

Abu Yusuf Yakub Ibnu Ishak Al-Kindi
Dalam dunia barat dia dikenal dengan nama Al-Kindus. Memang sudah menjadi semacam adat kebiasaan orang barat pada masa lalu dengan melatinkan nama-nama orang terkemuka, sehingga kadang-kadang orang tidak mengetahui apakah orang tersebut muslim atau bukan. Tetapi para sejarawan kita sendiri maupun barat mengetahui dari buku-buku yang ditinggalkan bahwa mereka adalah orang Islam, karena karya orisinil mereka dapat diketahui dalam bentuk tulisan ilmiah mereka sendiri. Al-Kindi adalah ilmuwan ensiklopedi, pengarang 270 buku, ahli matematika, fisika, musik, kedokteran, farmasi, geografi, ahli filsafat Arab dan Yunani kuno. Al-Kindi adalah seorang filosof muslim dan ilmuwan sedang bidang disiplin ilmunya adalah: Filosofi, Matematika, Logika, Musik, Ilmu Kedokteran.

Abul Hakam Umar bin Abdurrahman bin Ahmad bin Ali Al-Kirmani adalah cendekiawan besar abad ke-12 dari Kordoba, Al-Andalus. Ia adalah murid dari Maslamah Al-Majriti. Ia mempelajari dan berkarya di bidang bidang geometri dan logika. Menurut muridnya Al-Husain bin Muhammad Al-Husain bin Hayy Al-Tajibi, “tak ada yang sepandai Al-Kirmani dalam memahami geometri atau jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya yang tersulit, dan dalam mempertunjukkan seluruh bagian dan bentuknya.” Ia lalu pindah ke Harran, Al-Jazirah (sekarang terletak di Turki). Disana ia mempelajari geometri dan kedokteran. Ia lalu kembali ke Al-Andalus dan tinggal di Sarqasta (Zaragoza). Ia diketahui menjalankan praktik bedah seperti amputasi dan kauterisasi.

Abul Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi adalah salah satu pakar di bidang kedokteran pada masa Islam abad Pertengahan. Dia lahir di Madinatuz Zahra’, 936 – 1013 yang dikenal di Barat sebagai Abulcasis. Karya terkenalnya adalah Al-Tasrif, kumpulan praktik kedokteran yang terdiri atas 30 jilid. Abul Qasim lahir di Zahra, yang terletak di sekitar Kordoba, Spanyol. Di kalangan bangsa Moor Andalusia, dia dikenal dengan nama “El Zahrawi”. Al-Qasim adalah dokter kerajaan pada masa Khalifah Al-Hakam II dari kekhalifahan Umayyah. Al-Tasrif berisi berbagai topik mengenai kedokteran, termasuk di antaranya tentang gigi dan kelahiran anak. Buku ini diterjemahkan ke bahasa Latin oleh Gerardo dari Cremona pada abad ke-12, dan selama lima abad Eropa Pertengahan, buku ini menjadi sumber utama dalam pengetahuan bidang kedokteran di Eropa. Bidang lain yang dikuasainya adalah bedah dan pengobatan.

Muhammad Ibnu Zakaria Al-Razi
Hidup antara tahun 864-930 dan namanya dilatinkan menjadi Razes. Seorang dokter klinis yang terbesar pada masa itu dan pernah mengadakan satu penelitian Alchemist atau sekarang lebih terkenal disebut ilmu Kimia.
Didalam penelitiannya pada waktu itu Muhammad Ibnu Zakaria Al-Razi sudah menggunakan peralatan khusus dan secara sistematis hasil karyanya dibukukan, sehingga orang sekarang tidak sulit mempelajarinya. Disamping itu Al-Razi telah mengerjakan pula proses kimiawi seperti: Destilasi, Kalsinasi dan sebagainya dan bukunya tersebut merupakan suatu buku pegangan Laboratorium Kimia yang pertama di dunia. Bidang lain yang dikuasainya adalah Pengobatan, Ophthalmology, Smallpox , Ilmu Kimia, Astronomi.  

Abu Ali Al-Husein Ibnu Sina atau dikenal dengan nama Avicenna, yang hidup antara tahun 986-1037 M. Seorang ilmuwan muslim dan Filosof besar pada waktu itu, hingga kepadanya diberikan julukan Syeh Al-Rais.
Keistimewaannya antara lain pada masa umur 10 tahun sudah hafal Al-Qur`an, kemudian pada usia 18 tahun sudah mampu menguasai semua ilmu yang ada pada waktu itu, bidang keahliannya adalah ilmu Kedokteran, ilmu Fisika, Geologi, Mineralogi. Juga dibidang pengobatan, filosofi, Matematika, dan Astronomi. 


Ibn Maskawaih atau nama sebenarnya Abu Ali bin Ahmad bin Muhammad bin Yaakub bin Maskawaih merupakan ilmuwan Islam yang penting. Pandangannya mengenai manusia dan perkembangan masyarakat bukan saja menjadi asas pemikiran ke­pada ilmuwan Islam yang lain seperti Ibnu Khaldun dan Jamaluddin Al Rini tetapi juga para sarjana Barat.Teori evolusi yang dikemukakannya telah dijadikan sebagai bahan kajian oleh Charles Darwin yang kemudiannya menerbitkan buku Origin of Species mengenai kejadian dan asal-usul manusia. Dalam buku tersebut, Charles Darwin telah menyatakan bahawa manusia berkembang secara evolusi daripada spesies hidupan yang paling ringkas kepada yang kompleks. Perkembangan itu berlaku secara perlahan-lahan dan mengambil masa yang lama. Teori evolusinya telah menjadi kontroversi dan mendapat tentangan daripada pihak gereja kerana dia menafikan peranan Tuhan dalam menjadikan kehidupan di muka bumi ini. Namun begitu, teori berkenaan telah menjadikan Darwin terkenal dan dianggap sebagai pelopor teori evo­lusi yang digunakan oleh para sarjana dalam bidang antropologi dan sosiologi dalam menghuraikan sejarah serta perjalanan manusia serta perkembangan masyarakat. 
Padahal teori evolusi telah lama digunakan oleh Ibn Maskawaih dalam kajiannya mengenai perabadan ma­nusia. Menurutnya, kecerdikan manusia tidaklah mengatasi kepintaran yang dimiliki oleh beruk. Tetapi manusia menjadi lebih cerdik kerana pengalaman yang mereka peroleh dalam kehidupan bermasyarakat. 

Abdal-Malik Abū Merwan 'bin Zuhr (juga dikenal sebagai Ibnu Zuhr, Avenzoar, Abumeron atau Ibn-Zohr) (1091-1161) adalah seorang dokter ahli bedah, Muslim dan guru di Al-Andalus. Ia lahir di Seville (sekarang barat daya Spanyol). Terkenal bukunya Al-Taysir fil-Mudāwāt wal-tadbir ("Kitab Penyederhanaan Mengenai Terapi dan Diet") berpengaruh terhadap kemajuan operasi. Dia juga meningkatkan pengetahuan bedah dan medis dengan memasukkan keluar beberapa penyakit dan perawatan mereka. Ia diperkirakan telah membuat gambaran awal untuk batu bezoar sebagai item obat. 


Dengan deretan sarjana muslim seperti itu, tidaklah sulit untuk menyetujui apa yang dikatakan George Sarton, ” Tugas utama kemanusian telah dicapai oleh para muslim. Filosof terbaik, Al-Farabi adalah seorang muslim. Matematikawan terbaik Abul Kamil dan Ibn Sina adalah muslim. Ahli geography (Ilmu Bumi) dan ensklopedia terbaik Al-Masudi adalah seorang muslim dan Al-Tabari ahli sejarah terbaik juga seorang muslim".

Bangga kah? Tentu saja
Hanya itu? Tentu tidak.
Tokoh-tokoh diatas membuktikan, kita semua dapat menjadi hebat. Mari kita lanjutkan perjuangan mereka.

Islam itu, Berjaya.

Rabu, 11 Juli 2012

Makalah Kesehatan Reproduksi: TORCH


BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Penyakit TORCH merupakan kelompok infeksi beberapa jenis virus yaitu parasit Toxoplasma gondii, virus Rubella, CMV (Cytomegalo Virus), virus Herpes Simplex (HSV1 – HSV2) dan kemungkinan oleh virus lain yang dampak klinisnya lebih terbatas (misalnya Measles, Varicella, Echovirus, Mumps, Vassinia, Polio dan Coxsackie-B).
Penyakit TORCH ini dikenal karena menyebabkan kelainan dan berbagai keluhan yang bisa menyerang siapa saja, mulai anak-anak sampai orang dewasa, baik pria maupun wanita. Bagi ibu yang terinfeksi saat hamil dapat menyebabkan kelainan pertumbuhan pada bayinya, yaitu cacat fisik dan mental yang beraneka ragam.
Infeksi TORCH juga dapat menyerang semua jaringan organ tubuh, termasuk sistem saraf pusat dan perifeir yang mengendalikan fungsi gerak, penglihatan, pendengaran, sistem kadiovaskuler serta metabolisma tubuh

1.2. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan TORCH?
Apakah TORCH itu sebenarnya?
Apakah yang menyebabkan terjadinya TORCH?
Gejala-gejala apa saja yang terlihat pada orang yang menderita TORCH?
Apa akibat dari TORCH itu?
Apakah ada pengaruh lain jika TORCH terjadi pada ibu hamil?

1.3. Tujuan Penulisan
Menjelaskan pengertian TORCH
Mengidentifikasi penyebab TORCH
Mengetahui gejala TORCH
Menjelaskan akibat yang terjadi pada penderita TORCH maupun pada ibu hamil


BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian TORCH

Infeksi TORCH ( TOxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes) yang terjadi pada ibu hamil dapt membahayakan janin yang dikandungnya. Pada infeksi TORCH, gejala klinis yang ada searing sulit dibedakan dari penyakit lain karena gejalanya tidak spesifik. Walaupun ada yang memberi gejala ini tidak muncul sehingga menyulitkan dokter untuk melakukan diagnosis. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk membantu mengetahui infeksi TORCH agar dokter dapat memberikan penanganan atau terapi yang tepat. Untuk ibu hamil pemeriksaan tersebut sangatlah penting, karna jika terkena infeksi torch dapat menyebabkan bayi lahir prematur, menyebabkan kelainan pada janin bahkan menyebabkan keguguran.
 Maka dari itu setiap wanita yang hamil bahkan saat mulai merencanakan kehamilan sebaiknya melakukan pemeriksaan tersebut, dan rutin melakukan pemeriksaan setiap tiga bulan sekali.Perlu juga pemeriksaan rutin pada bayi yang baru lahir pada ibu yang terinfeksi pada saat hamil
TORCH adalah istilah untuk menggambarkan gabungan dari empat jenis penyakit infeksi yaitu :
T : Toxoplasma
O : Other
R : Rubella
C : Cytomegalovirus
H : Herpes Simplex
Keempat jenis penyakti infeksi ini, sama-sama berbahaya bagi janin bila infeksi diderita oleh ibu hamil. Kini, diagnosis untuk penyakit infeksi telah berkembang antar lain ke arah pemeriksaan secara imunologis. Prinsip dari pemeriksaan ini adalah deteksi adanya zat anti (antibodi) yang spesifik taerhadap kuman penyebab infeksi tersebut sebagai respon tubuh terhadap adanya benda asing (kuman. Antibodi yang terburuk dapat berupa Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG)



2.2.Penyebab Penyakit TORCH
Toxoplasma
Infeksi Toxoplasma disebabkan oleh parasit yang disebut Toxoplasma gondi. Diagnosis Toxoplasmosis secara klinis sukar ditentukan karena gejala-gejalanya tidak spesifik atau bahkan tidak menunjukkan gejala (sub klinik). Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium mutlak diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Pemeriksaan yang lazim dilakukan adalah Anti-Toxoplasma IgG, IgM dan IgA, serta Aviditas Anti-Toxoplasma IgG. Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan pada orang yang diduga terinfeksi Toxoplasma, ibu-ibu sebelum atau selama masa hamil (bila hasilnya negatif pelu diulang sebulan sekali khususnya pada trimester pertma, selanjutnya tiap trimeter), serta bayi baru lahir dari ibu yang terinfeksi Toxoplasma.

Rubella
Infeksi ini disebabkan oleh virus Rubella, dapat menyerang anak-anak dan dewasa muda. Infeksi Rubella berbahaya bila tejadi pada wanita hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya. Jika infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan maka risiko terjadinya kelainan adalah 50%, sedangkan jika infeksi tejadi trimester pertama maka risikonya menjadi 25%.
Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan meliputi pemeriksaan Anti-Rubella IgG dana IgM. Pemeriksaan Anti-rubella IgG dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kekebalan pada saat sebelum hamil. Jika ternyata belum memiliki kekebalan, dianjurkan untuk divaksinasi. Pemeriksaan Anti-rubella IgG dan IgM terutama sangat berguna untuk diagnosis infeksi akut pada kehamilan < 18 minggu dan risiko infeksi rubella bawaan.
Cytomegalovirus
Infeksi CMV disebabkan oleh virus Cytomegalo, dan virus ini temasuk golongan virus keluarga Herpes. Seperti halnya keluarga herpes lainnya, virus CMV dapat tinggal secara laten dalam tubuh dan CMV merupakan salah satu penyebab infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi terjadi saat ibu sedang hamil.
Pemeriksaan laboratorium sangat bermanfaat untuk mengetahui infeksi akut atau infeski berulang, dimana infeksi akut mempunyai risiko yang lebih tinggi. Pemeriksaan laboratorium yang silakukan meliputi Anti CMV IgG dan IgM, serta Aviditas Anti-CMV IgG.

Herpes Simplex
Infeksi herpes pada alat genital (kelamin) disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Virus ini dapat berada dalam bentuk laten, menjalar melalui serabut syaraf sensorik dan berdiam diganglion sistem syaraf otonom. Pemeriksaan laboratorium, yaitu Anti-HSV II IgG dan Igm sangat penting untuk mendeteksi secara dini terhadap kemungkinan terjadinya infeksi oleh HSV II dan mencaegah bahaya lebih lanjut pada bayi bila infeksi terjadi pada saat kehamilan.

2.3. Gejala Penyakit TORCH

Toxoplasma 
Toxoplasma yang disertai gejala ringan, mirip gejala influenza, bisa timbul rasa lelah, malaise, demam, dan umumnya tidak menimbulkan masalah. Infeksi Toxoplasma berbahaya bila terjadi saat ibu sedang hamil atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh terganggu (misalnya penderita AIDS, pasien transpalasi organ yang mendapatkan obat penekan respon imun). Jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita Toxoplasmosis bawaan. pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa, misalnya kelinan mata dan atelinga, retardasi mental, kejang-kejang dn ensefalitis.

Rubella 
Infeksi Rubella ditandai dengan demam akut, ruam pada kulit dan pembesaran kelenjar getah bening.

Cytomegalovirus 
Jika ibu hamil terinfeksi. maka janin yang dikandung mempunyai risiko tertular sehingga mengalami gangguan misalnya pembesaran hati, kuning, ekapuran otak, ketulian, retardasi mental, dan lain-lain.

Herpes Simplex
Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II biasanya memperlihatkan lepuh pada kuli, tetapi hal ini tidak selalu muncul sehingga mungkin tidak diketahui. Infeksi HSV II pada bayi yang baru lahir dapat berakibat fatal (Pada lebih dari 50 kasus).



2.4. Pengobatan dan Pencegahan Penyakit TORCH

Mengingat bahaya dari TORCH untuk ibu hamil, bagi Anda yang sedang merencanakan kehamilan atau yang saat ini sedang hamil, dapat mempertimbangkan saran-saran berikut agar bayi Anda dapat terlahir dengan baik dan sempurna.

Makan makanan bergizi
Saat hamil, sebaiknya Anda mengkonsumsi banyak makanan bergizi. Selain baik untuk perkembangan janin, gizi yang cukup juga akan membuat tubuh tetap sehat dan kuat. Bila tubuh sehat, maka tubuh dapat melawan berbagai penyakit termasuk TORCH sehingga tidak akan menginfeksi tubuh.

Lakukan pemeriksaan sebelum kehamilan
Ada baiknya, Anda memeriksakan tubuh sebelum merencanakan kehamilan. Anda dapat memeriksa apakah dalam tubuh terdapat virus atau bakteri yang dapat menyebabkan infeksi TORCH. Jika Anda sudah terinfeksi, ikuti saran dokter untuk mengobatinya dan tunda kehamilan hingga benar-benar sembuh.

Melakukan vaksinasi
Vaksinasi bertujuan untuk mencegah masuknya parasit penyebab TORCH. Seperti vaksin rubela dapat dilakukan sebelum kehamilan. Hanya saja, Anda tidak boleh hamil dahulu sampai 2 bulan kemudian.

Makan makanan yang matang
Hindari memakan makanan tidak matang atau setengah matang. Virus atau parasit penyebab TORCH bisa terdapat pada makanan dan tidak akan mati apabila makanan tidak dimasak sampai matang. Untuk mencegah kemungkinan tersebut, selalu konsumsi makanan matang dalam keseharian Anda.

Periksa kandungan secara terartur
Selama masa kehamilan, pastikan juga agar Anda memeriksakan kandungan secara rutin dan teratur. Maksudnya adalah agar dapat dilakukan tindakan secepatnya apabila di dalam tubuh Anda ternyata terinfeksi TORCH. Penanganan yang cepat dapat membantu agar kondisi bayi tidak menjadi buruk.

Jaga kebersihan tubuh
Jaga higiene tubuh Anda. Prosedur higiene dasar, seperti mencuci tangan, sangatlah penting.


Hindari kontak dengan penderita penyakit
Seorang wanita hamil harus menghindari kontak dengan siapa pun yang menderita infeksi virus, seperti rubela, yang juga disebut campak Jerman.
Dengan mencari lebih banyak informasi tentang kehamilan serta merawat dirinya sebelum dan selama masa kehamilan maupun dengan memikirkan masak-masak jauh di muka tentang berbagai aspek melahirkan, seorang wanita akan melakukan sebisa-bisanya untuk memastikan kehamilan yang lebih aman. Maka, bagi seorang wanita hamil, cobalah untuk selalu waspada terhadap berbagai penyakit seperti TORCH agar bayi Anda terlahir sehat

Kelainan pada janin :
1.kerusakan mata (radang mata)
2.kerusakan telinga (tuli)
3.kerusakan jantung 
4.gangguan pertumbuhan
5.gangguan saraf pusat
6.kerusakan otak (radang otak)
7.keterbelakangan mental
8.pembesaran hati dan limpa
Panel TORCH
1.Anti-Toxoplasma IgM
2.Anti-Toxoplasma IgG
3.Anti-Rubella IgM
4.Anti-Rubella IgG
5.Anti-CMV IgM
6.Anti-CMV IgG
7.Anti HSV2 IgM
8.Anti HSV2 IgG 


BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Infeksi TORCH adalah singkatan dari ( Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes). Infeksi ini, terjadi pada ibu hamil dan dapat membahayakan janin yang dikandungnya. Pada infeksi TORCH, gejala klinis yang ada searing sulit dibedakan dari penyakit lain karena gejalanya tidak spesifik. Walaupun ada yang memberi gejala ini tidak muncul sehingga menyulitkan dokter untuk melakukan diagnosis. Kini, diagnosis untuk penyakit infeksi telah berkembang antar lain ke arah pemeriksaan secara imunologis. Prinsip dari pemeriksaan ini adalah deteksi adanya zat anti (antibodi) yang spesifik taerhadap kuman penyebab infeksi tersebut sebagai respon tubuh terhadap adanya benda asing (kuman. Antibodi yang terburuk dapat berupa Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG)

3.2. Saran
Pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk membantu mengetahui infeksi TORCH agar dokter dapat memberikan penanganan atau terapi yang tepat. Untuk ibu hamil pemeriksaan tersebut sangatlah penting, karna jika terkena infeksi torch dapat menyebabkan bayi lahir prematur, menyebabkan kelainan pada janin bahkan menyebabkan keguguran.  Maka dari itu setiap wanita yang hamil bahkan saat mulai merencanakan kehamilan sebaiknya melakukan pemeriksaan tersebut, dan rutin melakukan pemeriksaan setiap tiga bulan sekali.Perlu juga pemeriksaan rutin pada bayi yang baru lahir pada ibu yang terinfeksi pada saat hamil 


DAFTAR PUSTAKA

Makalah Teori KDPK Oksigenasi dan Pemasangan Infus

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kebutuhan dasar pada manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam menjaga keseimbangan baik secara fisiologis maupun psikologis. Hal ini tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.
Oksigenasi adalah pemenuhan akan kebutuhan oksigen (O₂). Kebutuhan fisiologis oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya, dan untuk aktivitas berbagai organ atau sel. Apabila lebih dari 4 menit orang tidak mendapatkan oksigen maka akan berakibat pada kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki dan biasanya pasien akan meninggal.
Pemasangan infus merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien dengan cara memasukkan cairan melalui intra vena (pembuluh balik) melalui transkutan dengan stilet tajam yang kaku seperti angiokateler atau dengan jarum yang di sambungkan. Dan yang di maksud dengan pemberian cairan intravena adalah memasukan cairan atau obat langsung kedalam pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu dengan menggunakan infus set (Potter,2005). Tindakan infus biasa diberikan pada klien dengan dehidrasi, sebelum transfusi darah, pra dan pasca bedah sesuai program pengobatan, serta klien yang sistem pencernaannya terganggu, serta untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh.

1.2 Tujuan Tindakan
1.2.1 Tujuan Oksigenasi
1. Untuk mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan
2. Untuk menurunkan kerja paru-paru
3. Untuk menurunkan kerja jantung
1.2.2 Tujuan Pemasangan Infus
1. Mengembalikan dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
2. Memberikan obat-obatan dan kemoterapi
3. Transfusi darah dan produk darah
4. Memberikan nutrisi parenteral dan suplemen nutrisi

1.3 Landasan Teori
Menurut Teori Hierarki Kebutuhan yang dikemukakan Abraham Maslow, kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar pada manusia, antara lain pemenuhan kebutuhan oksigen dan pertukaran gas, cairan (minuman), nutrisi (makanan), eliminasi, istirahat dan tidur, aktivitas, keseimbangan suhu tubuh, serta seksual.
 
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Oksigenasi
2.1.1 Pengertian
Oksigenasi atau pemberian oksigen merupakan tindakan memberikan oksigen lebih dari 21 % pada tekanan 1 atmosfir kedalam paru-paru melalui saluran pernapasan dengan alat bantu oksigen. Pemberian oksigen pada pasien dapat melalui tiga cara yaitu kanula, nasal kateter, dan masker.
2.1.2 Indikasi
Sumbatan jalan nafas
Henti nafas
Henti jantung
Nyeri dada/angina pektoris
Trauma thorax
Tenggelam
Hipoventilasi (respirasi < 10 kali/menit)
Distress nafas
Hipotermia
Syok
Stroke (Cerebro Vasculer Attack)
Keracunan gas
Pasien tidak sadar
2.1.3 Persiapan Alat dan Bahan
a. tabung oksigen lengkap dengan flowmeter dan humidifer(pelembab)
b. nasal kateter, kanula, atau masker
c. vaselin, lubrikan atau pelumas (jelly)
2.1.4 Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Jelaskan pada pasien atau walinya apabila tidak memungkinkan mengenai prosedur yang akan dilakukan
3) Cek flowmeter dan humidifer
4) Hidupkan tabung oksigen
5) Atur posisi semifowler atau posisi yang telah disesuaikan dengan kondisi pasien
6) Berikan oksigen melalui kanula atau masker
7) Apabila menggunakan kateter, ukur dulu jarak hidung dengan telinga setelah itu beri lubrikan dan masukkan
8) Catat pemberian dan lakukan observasi
9) Cuci tangan
2.1.5 Evaluasi
Kaji respon klien setelah pemberian oksigen diantaranya pola pernafasan dan kecepatan; warna pada kuku, bibir, konjutivitas mata; ada atau tidaknya disorientasi, bingung, sulit berpikir; kaji tidur klien; hasil pengukuran laboratorium. Cek kanul setiap 8 jam. Lakukan dokumentasi

2.2 Pemberian Infus
2.2.1 Pengertian
Pemberian cairan melalui infus merupakan tindakan memasukkan cairan melalui intravena yang dilakukan pada pasien dengan bantuan perangkat infus. Tindakan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta sebagai tindakan pengobatan dan pemberian makanan.
2.2.2 Indikasi
Pemberian cairan intravena (intravenous fluids)
Pemberian nutrisi parenteral (langsung masuk ke dalam darah) dalam jumlah terbatas
Pemberian kantong darah dan produk darah
Pemberian obat yang terus-menerus (kontinyu)
Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur (misalnya pada operasi besar dengan risiko perdarahan, dipasang jalur infus intravena untuk persiapan jika terjadi syok, juga untuk memudahkan pemberian obat)
Upaya profilaksis pada pasien-pasien yang tidak stabil, misalnya risiko dehidrasi(kekurangan cairan) dan syok (mengancam nyawa), sebelum pembuluh darah kolaps(tidak teraba), sehingga tidak dapat dipasang jalur infus.
2.2.3 Persiapan Alat dan Bahan
a. standar infus
b. perangkat infus
c. cairan sesuai dengan kebutuhan pasien
d. jarum infus atau abocath atau sejenisnya sesuai dengan ukuran
e. pengalas
f. tourniquet atau pembendung
g. kapas alkohol 70%
h. plester
i. gunting
j. kasa steril
k. Betadine™
l. sarung tangan
2.2.4 Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan :
§         Arti dan tujuan terapi intravena (I.V)
§         Lama terapi intravena
§         Rasa sakit sewaktu insersi (penusukan)
3) Hubungkan cairan dan perangkat infus dengan menusukkan kedalam botol infus
4) Isi cairan kedalam  perangkat infus dengan menekan bagian ruang tetesan hingga ruangan tetesan terisi sebagian, kemudian buka penutup hingga selang terisi dan keluar udaranya
5) Letakkan pengalas
6) Lakukan pembendungan dengan torniquet
7) Gunakan sarung tangan
8) Desinfeksi daerah yang akan ditusuk
9) Lakukan penusukan bersudut 25⁰ dengan kulit, dengan arah lubang jarum keatas
10) Cek apakah sudah mengenai vena dengan ciri darah keluar melalui jarum infus atau abocath lalu turunkan sudutnya menjadi 20⁰-15⁰
11) Tarik jarum infus dan hubungkan dengan selang infus
12) Buka tetesan
13) Lakukan desinfeksi dengan Betadine™ dan tutup dengan kasa steril
14) Beri tanggal dan jam pelaksanaan infus pada plester
15) Catat respon yang terjadi
16) Cuci tangan
2.2.5 Evaluasi
Setelah di lakukan pemasangan infus pada klien, cek ada atau tidak terlihatnya atau terdapat tanda-tanda peradangan. Kemudian lakukan dokumentasi.

 
BAB III
KESIMPULAN

Oksigenasi dan pemasangan infus adalah beberapa keterampilan dasar yang harus dikuasai dengan baik oleh tenaga kesehatan, karena berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia sebagai klien dari tenaga kesehatan.
Ada beberapa hal penting juga yang harus diperhatikan oleh tenaga kesehatan berkaitan dengan oksigenasi dan pemasangan infus. Beberapa hal ini harus diperhatikan dengan baik oleh tenaga kesehatan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan nantinya.

Minggu, 01 Juli 2012

[Bunga Bulan Ini] Larkspur

Consolida dan Delphinium, lebih dikenal sebagai Larkspur, mencakup sekitar 1000 spesies tanaman berbunga tahunan yang berasal dari Eropa Barat menyebar melalui wilayah Mediterania timur ke Asia Tengah. Bunga-bunganya terbuka dan mengandung folikel buah tunggal, bukan tertutup.
Bunga ini bervariasi dalam ukuran dari 10cm hingga sampai 2m di spesies padang rumput. Warna bunga bervariasi dan dapat mencakup ungu, biru, merah, kuning dan putih. Kelopak tumbuh bersama membentuk pacu (spur) dan memberikan bunga ini asal namanya, Larkspur. Anda akan menemukan bunga tanaman ini mekar dimulai pada akhir musim semi dan terus berlanjut sampai akhir musim panas, yang diserbuki oleh kupu-kupu dan lebah.
Larkspur ini disebut lark's heel oleh Shakespeare, dan juga telah disebut juga sebagai cakar burung dan pacu kesatria. Nama ilmiahnya adalah Delphinium mengacu pada bentuk tunas yang diduga terlihat seperti lumba-lumba gemuk.
Ada dua spesies Larkspur yang asli California dan dianggap terancam punah. Ini adalah larkspur Baker dan larkspur Kuning.
Larkspurs umumnya dianggap tanaman kebun. Mereka beracun dan dapat menyebabkan kematian jika dimakan dalam jumlah besar. Ini adalah penyebab signifikan kematian dalam rentang ternak di ketinggian yang lebih tinggi di mana Larkspur lebih mungkin ditemukan. Dalam jumlah kecil Larkspur telah digunakan dalam pengobatan. Hal ini diyakini bahwa minum benihnya dapat membantu memulihkan sengatan kalajengking, dan memasukkannya ke dalam rambut Anda dapat membantu membunuh tinggi dan kutu.

Fakta menyenangkan dan menarik: Mencampur jus dari benih Larkspur dengan tawas dapat membuat tinta biru. Warna biru itu biasa dibuat untuk digunakan di Transylvania di kandang untuk menangkal pergi penyihir. Larkspur memiliki banyak arti dalam bahasa bunga. Umumnya berarti, Larkspur melambangkan hati yang terbuka dan keterikatan. Pada zaman Victoria, melambangkan keinginan untuk tawa dan hati yang murni. Bahkan warna yang berbeda memiliki makna. Pink Larkspur mewakili keplin-planan, sedangkan Larkspur ungu sering menunjukkan disposisi yang manis dan cinta pertama.

Dari berbagai sumber :)