Rabu, 11 Juli 2012

Makalah Teori KDPK Oksigenasi dan Pemasangan Infus

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kebutuhan dasar pada manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam menjaga keseimbangan baik secara fisiologis maupun psikologis. Hal ini tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.
Oksigenasi adalah pemenuhan akan kebutuhan oksigen (O₂). Kebutuhan fisiologis oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya, dan untuk aktivitas berbagai organ atau sel. Apabila lebih dari 4 menit orang tidak mendapatkan oksigen maka akan berakibat pada kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki dan biasanya pasien akan meninggal.
Pemasangan infus merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien dengan cara memasukkan cairan melalui intra vena (pembuluh balik) melalui transkutan dengan stilet tajam yang kaku seperti angiokateler atau dengan jarum yang di sambungkan. Dan yang di maksud dengan pemberian cairan intravena adalah memasukan cairan atau obat langsung kedalam pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu dengan menggunakan infus set (Potter,2005). Tindakan infus biasa diberikan pada klien dengan dehidrasi, sebelum transfusi darah, pra dan pasca bedah sesuai program pengobatan, serta klien yang sistem pencernaannya terganggu, serta untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh.

1.2 Tujuan Tindakan
1.2.1 Tujuan Oksigenasi
1. Untuk mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan
2. Untuk menurunkan kerja paru-paru
3. Untuk menurunkan kerja jantung
1.2.2 Tujuan Pemasangan Infus
1. Mengembalikan dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
2. Memberikan obat-obatan dan kemoterapi
3. Transfusi darah dan produk darah
4. Memberikan nutrisi parenteral dan suplemen nutrisi

1.3 Landasan Teori
Menurut Teori Hierarki Kebutuhan yang dikemukakan Abraham Maslow, kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar pada manusia, antara lain pemenuhan kebutuhan oksigen dan pertukaran gas, cairan (minuman), nutrisi (makanan), eliminasi, istirahat dan tidur, aktivitas, keseimbangan suhu tubuh, serta seksual.
 
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Oksigenasi
2.1.1 Pengertian
Oksigenasi atau pemberian oksigen merupakan tindakan memberikan oksigen lebih dari 21 % pada tekanan 1 atmosfir kedalam paru-paru melalui saluran pernapasan dengan alat bantu oksigen. Pemberian oksigen pada pasien dapat melalui tiga cara yaitu kanula, nasal kateter, dan masker.
2.1.2 Indikasi
Sumbatan jalan nafas
Henti nafas
Henti jantung
Nyeri dada/angina pektoris
Trauma thorax
Tenggelam
Hipoventilasi (respirasi < 10 kali/menit)
Distress nafas
Hipotermia
Syok
Stroke (Cerebro Vasculer Attack)
Keracunan gas
Pasien tidak sadar
2.1.3 Persiapan Alat dan Bahan
a. tabung oksigen lengkap dengan flowmeter dan humidifer(pelembab)
b. nasal kateter, kanula, atau masker
c. vaselin, lubrikan atau pelumas (jelly)
2.1.4 Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Jelaskan pada pasien atau walinya apabila tidak memungkinkan mengenai prosedur yang akan dilakukan
3) Cek flowmeter dan humidifer
4) Hidupkan tabung oksigen
5) Atur posisi semifowler atau posisi yang telah disesuaikan dengan kondisi pasien
6) Berikan oksigen melalui kanula atau masker
7) Apabila menggunakan kateter, ukur dulu jarak hidung dengan telinga setelah itu beri lubrikan dan masukkan
8) Catat pemberian dan lakukan observasi
9) Cuci tangan
2.1.5 Evaluasi
Kaji respon klien setelah pemberian oksigen diantaranya pola pernafasan dan kecepatan; warna pada kuku, bibir, konjutivitas mata; ada atau tidaknya disorientasi, bingung, sulit berpikir; kaji tidur klien; hasil pengukuran laboratorium. Cek kanul setiap 8 jam. Lakukan dokumentasi

2.2 Pemberian Infus
2.2.1 Pengertian
Pemberian cairan melalui infus merupakan tindakan memasukkan cairan melalui intravena yang dilakukan pada pasien dengan bantuan perangkat infus. Tindakan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta sebagai tindakan pengobatan dan pemberian makanan.
2.2.2 Indikasi
Pemberian cairan intravena (intravenous fluids)
Pemberian nutrisi parenteral (langsung masuk ke dalam darah) dalam jumlah terbatas
Pemberian kantong darah dan produk darah
Pemberian obat yang terus-menerus (kontinyu)
Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur (misalnya pada operasi besar dengan risiko perdarahan, dipasang jalur infus intravena untuk persiapan jika terjadi syok, juga untuk memudahkan pemberian obat)
Upaya profilaksis pada pasien-pasien yang tidak stabil, misalnya risiko dehidrasi(kekurangan cairan) dan syok (mengancam nyawa), sebelum pembuluh darah kolaps(tidak teraba), sehingga tidak dapat dipasang jalur infus.
2.2.3 Persiapan Alat dan Bahan
a. standar infus
b. perangkat infus
c. cairan sesuai dengan kebutuhan pasien
d. jarum infus atau abocath atau sejenisnya sesuai dengan ukuran
e. pengalas
f. tourniquet atau pembendung
g. kapas alkohol 70%
h. plester
i. gunting
j. kasa steril
k. Betadine™
l. sarung tangan
2.2.4 Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan :
§         Arti dan tujuan terapi intravena (I.V)
§         Lama terapi intravena
§         Rasa sakit sewaktu insersi (penusukan)
3) Hubungkan cairan dan perangkat infus dengan menusukkan kedalam botol infus
4) Isi cairan kedalam  perangkat infus dengan menekan bagian ruang tetesan hingga ruangan tetesan terisi sebagian, kemudian buka penutup hingga selang terisi dan keluar udaranya
5) Letakkan pengalas
6) Lakukan pembendungan dengan torniquet
7) Gunakan sarung tangan
8) Desinfeksi daerah yang akan ditusuk
9) Lakukan penusukan bersudut 25⁰ dengan kulit, dengan arah lubang jarum keatas
10) Cek apakah sudah mengenai vena dengan ciri darah keluar melalui jarum infus atau abocath lalu turunkan sudutnya menjadi 20⁰-15⁰
11) Tarik jarum infus dan hubungkan dengan selang infus
12) Buka tetesan
13) Lakukan desinfeksi dengan Betadine™ dan tutup dengan kasa steril
14) Beri tanggal dan jam pelaksanaan infus pada plester
15) Catat respon yang terjadi
16) Cuci tangan
2.2.5 Evaluasi
Setelah di lakukan pemasangan infus pada klien, cek ada atau tidak terlihatnya atau terdapat tanda-tanda peradangan. Kemudian lakukan dokumentasi.

 
BAB III
KESIMPULAN

Oksigenasi dan pemasangan infus adalah beberapa keterampilan dasar yang harus dikuasai dengan baik oleh tenaga kesehatan, karena berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia sebagai klien dari tenaga kesehatan.
Ada beberapa hal penting juga yang harus diperhatikan oleh tenaga kesehatan berkaitan dengan oksigenasi dan pemasangan infus. Beberapa hal ini harus diperhatikan dengan baik oleh tenaga kesehatan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan nantinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar